ASSALAMUALAIKUM SELAMAT DATANG

Selasa, 19 Desember 2017



Pengertian Salat Sunnah
Salat sunah atau salat nawafil (jamak: nafilah) adalah salat yang dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak berdosa bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan dengan baik dan benar serta penuh ke ikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat dari Allah SWT yang begitu indah.

Shalat sunnah merupakan pelengkap shalat fardhu, artinya shalat sunnah pahalanya sebagai pelengkap shalat fardhu. Ibarat dalam suatu bangunan, shalat fardhu sebagai rumahnya, sedangkan shalat sunnahnya sebagai perlengkapannya, seperti kursi, meja dan sebagainya. Karena itu, shalat shalat sunnah ini sangat baik dan penting dikerjakan oleh semua kaum muslimin dan muslimat.

Salat sunah menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:

· Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witr dan salat sunah thawaf.

· Ghairu Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

Pembagian Menurut Pelaksanaan

· Salat sunah ada yang dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di antaranya:
· Salat Rawatib
· Salat Tahiyatul Wudhu
· Salat Istikharah
· Salat Mutlaq
· Salat Dhuha
· Salat Tahiyatul Masjid
· Salat Tahajud
· Salat Hajat
· Salat Awwabin
· Salat Tasbih
· Salat Taubat
· Sedangkan yang dapat dilakukan secara berjamaah antara lain:
· Salat Tarawih
· Salat Ied
· Salat Gerhana
· Salat Istisqa'

Shalat Sunnah yang Tata Caranya Berbeda dengan Sholat Lain

A. Shalat Tasbih

Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang didalamnya banyak mengandung bacaan tasbih, sebanyak 300 kali tasbih yang dibaca dalam sholat tersebut.

Hukum Sholat Tasbuh

Hukumnya adalah sunnah. Shalat Tasbih dianjurkan kepada kita untuk dilakukan setiap hari, atau kalau tidak mampu dilakukan dalam seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau setahun sekali. Atau paling tidak harus ada seumjur hidup sekali. Demikian Rasulullah menganjurjkan kepada kita.

Waktu Pengerjaan

Sholat tasbih bisa dilakukan kapan saja, asalkan jangan pada waktu-waktu terlarang seperti saat tergelincir matahari (sesudah sholat subuh atau sebelum zuhur) dan saat terbenam matahari (sesudah sholat ashar). Selain dari waktu tersebut boleh dikerjakan sholat tasbih kapan saja dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika melakukan sholat tasbeh disiang hari hendaklah dikerjakaan 4 raka’at dengan satu salam.

2. Jika melakukan sholat tasbeh pada malam hari, hendaklah emapat raka’at itu dijadikan dua salam.

3. Shalat tasbih tidak disunatkan untuk berjamaah.

Cara Mengerjakan

1. Niat melakukan sholat tasbih pada siang hari (4 rakaat dengan 1 salam)

Artinya: Aku niat sholat tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala

· Niat sholat tasbih pada malam hari (4 rakaat dengan 2 salam)

Artinya: Aku Niat sholat tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala.

2. Kemudian takbiratul ihram, membaca doa Iftitah, dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah kemudian membaca surat Al-Kafiruun (pada rakaat pertama) dan surat Alikhlas (pada rakaat kedua), setelah selesai membaca surat, dilanjutkan membaca tasbih sebanyak 15 X.

Berikut Bacaan tasbih:

3. Lalu ruku’ dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10x.

4. Lalu I’tidal, dan membaca doa I’tidal kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.

5. Lalu sujud, dan membaca doa sujud seperti biasa, kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.

6. Lalu duduk diantara dua sujud dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X

7. Lalu sujud yang kedua kali, dan membaca doa sujud, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X,

8. Selanjutnya sebelum berdiri pada rakaat yang kedua, supaya duduk istirahat sejenak dan dalam duduk istirahat tersebut membaca tasbih sebanyak 10 X.

9. Untuk selanjutnya pada rakaat yang ke 2 sama seperti pada rakaat pertama.

10. Kemudian duduk tasyahud akhir. Pada tasyahud akhir membaca tasbih terlebih dahulu sebanyak 10 x, kemudian baru membaca doa tasyahud akhir.

11. Lalu memberi salam.

Doa Setelah Sholat Tasbih


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ اْلهُدَى وَ أَعْمَـالَ أَهْلِ اْليَقِيْنِ وَ مُنَاصَحَةِ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَ عَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَ جِدَّ أَهْلِ اْلخَشْيَةِ وَ طَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَ تَعَبَدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَ عِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أُخَافَكَ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ مَخَافَةَ تُحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلاً أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَ حَتَّى أُنَاصِحُكَ فِى التَّوْبَةِ وَ خَوْفًا مِنْكَ وَ حَتَّى أُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَ حَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَ أُحْسِنَ الظَنِّ بِكَ سُبْحَانَ خَالِقِ النُّوْرِ. رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْلَنَا إِنَّكَ عَلَى كُّلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Artinya : Ya Yang Mahakuasa , saya memohon kepada-Mu taufiq Orang-orang yang mendapat petunjuk , amalan Orang-orang yang mempunyai keyakinan berpengaruh , ketulusan Orang-orang yang bertaubat , keteguhan hati Orang-orang yang tabah , kesungguhan Orang-orang yang takut kepada-Mu , permohonan Orang-orang yang mengharapkan-Mu , Ibadah ( ketaatan ) andal wira’I dan kebijakan andal ilmu , sehingga saya takut kepada-Mu. Ya Yang Mahakuasa saya memohon kepada-Mu perasaan takut yang dapat menhalangiku berbuat maksiat , sehingga saya dapat melaksanakan suatu amalan untuk mentaati perintah-Mu , yang dengan amalan itu saya berhak mendapat ridho-Mu , sampai saya sanggup memurnikan taubatku karena takut kepadamu. Mengikhlaskan nasihat-Mu karena cintaku kepada-Mu. Dan saya bertawakkal kepada-Mu dalam segala urusan karena persangkaan baikku kepada-Mu Maha Suci Dzat yang menciptakan cahaya. Ya Tuhan kami sempurnakanlah cahaya untuk kami dan ampunilah kami bahwasanya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Penyayang.


B. Shalat Hari Raya

Shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Muakad (dianjurkan).

“Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha” (Q.S.AlKautsar.1-2)

Dari Ibnu Umar: “Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya sblm berkhutbah.” (H.R. Jama’ah).

Niat Shalat Idul Fitri:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِاِمَامًا/مأَمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Niat Shalat Idul Adha:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا/مأَمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

“Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut:
Berjamaah
Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakat ke-2
Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap takbir
Setelah takbir yang ke-2 sampai takbir yang terakhir baca tasbih.
Membaca surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua
Imam menyaringkan bacaannya
Khutbah 2 kali setelah shalat sebagaimana khutbah Jum’at
Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban
Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya
Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.

C. Shalat Khusuf

Shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Minimal 2 rakaat.

Caranya mengerjakannya:
Shalat 2 rakaat dengan 4x ruku’ yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku’ dan i’tidal baca fatihah lagi kemudian ruku’ dan i’tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat ke-2. Disunatkan baca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring, sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.

Niat shalat gerhana matahari:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala ”

Niat shalat gerhana bulan:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Aku niat shalat gerhana bulan 2 rakaat karena Allah”
Desember 19, 2017   Posted by Teknik Informatika 1B UIN Jakarta with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search